tentang saya dan kerja sambilan (arubaito) di Jepang

Assalamualaikum wr. wb…

tak terasa sudah memasuki bulan mei, yang berarti dalam waktu kurang dari 3 bulan saya akan hengkang dari negeri matahari terbit dan pulang ke nusantara tercinta! uuuuhhhh kenapa waktu cepet sekali berjalan ya?

eniwei daripada sibuk menghitungi hari sebelum kepulangan, saya memilih untuk memosting hal – hal berguna di blog ini. dan kali ini yang ingin saya posting adalah mengenai kerja sambilan di jepang.

sebagai seorang mahasiswa penerima beasiswa hanya biaya belajar dan asrama gratis di Rikkyo University, kehidupan saya di Jepang menjadi sangatlah lekat dengan yang namanya kerja sambilan. kenapa? simple, karena kalau tidak kerja sambilan kemungkinan besar saya tidak akan bisa bertahan hidup di negeri yang semua-muanya sangat mahal seperti di Jepang ini.

DSC03423


banyak orang mengira kehidupan saya di Jepang selama ini disokong penuh dari orang tua saya di Indonesia, dan sebetulnya jawabannya adalah tidak. orang tua saya hanya memberikan saya uang saat berangkat, yang harus saya hemat sebelum saya dapat kerja sambilan. semenjak sebelum menginjakkan kaki di Jepang, saya sudah bertekad bahwa saya tidak akan meminta kiriman uang dari Indonesia. kenapa?

pertama, karena saya tidak ingin merepotkan orang tua.

kedua, karena orang tua saya rasanya tidak akan mampu membiayai kehidupan saya di sini. kehidupan di Indonesia saja sudah ngepas dan dengan adanya 3 adik lucu2 yang super ngangenin, orang tua saya tentunya harus juga memfokuskan untuk membiayai mereka. bayangkan saja kalau mereka masih harus mengirimkan uang jutaan untuk saya? kasian sekali kan.

untuk itulah saya bertekad mencari kerja sambilan (baito) di Jepang sini.

nah, apakah mencari kerja sambilan di Jepang itu mudah? jawabannya tidak. jadi tolong bagi para pendatang baru, dilarang meremehkan pencarian kerja sambilan di Jepang ini. banyak sekali faktor yang menjadi kendala saya dalam mencari kerja sambilan;

pertama, karena bahasa jepang saya amburadul bin sulit dimengerti. meskipun saat datang saya sudah mulai mengerti orang bicara apa, tetap saja kemampuan bahasa jepang saya sangat rendah. dan dengan cara bicara yang gagu begini, orang jepang mana yang mau menerima saya untuk kerja di tempat mereka? ngerepotin doang kan.

kedua, karena saya pakai kerudung. agak sulit bagi saya yang kostum kesehariannya sangat berbeda dari orang lain untuk kerja sambilan di tempat orang jepang biasa kerja sambilan, seperti di toko kue, supermarket, minimarket dan lain2.

ketiga, karena saya orang asing. banyak orang jepang yang memang masih agak rasis dalam mempekerjakan orang asing, mungkin takut kena masalah kali ya.

mengetahui tiga point ini, saya tidak kehilangan akal. sesampainya di Jepang, saya langsung bergerak mencari kerja sambilan dan tempat yang saya tuju pertama adalah craigslist.org. saya tahu mengenai craigslist dari beberapa website mengenai kerja di jepang untuk orang asing. jauh sebelum keberangkatan saya sudah banyak cari info soal kerja di jepang, karena itu saya langsung bergerak mencari kerja sambilan begitu sampai di Jepang.

di craigslist, saya banyak sekali menemukan lowongan kerja di Tokyo yang tidak memerlukan kemampuan berbahasa jepang. lowongan kerjanya bersifat macam2, ada yg jadi guru bahasa inggris, ada yg jadi waitress, ada cleaning service, nanny, segala macam adalah. dan hampir semuanya saya kirim lamaran via email.

bagi saya memang tidak penting kerjaannya, yang penting halal dan saya bisa hidup di Jepang.

dari sekian banyak lamaran yg saya kirim, alhamdulillah gayung bersambut: baru 4 hari di jepang, saya dipanggil kerja jadi cleaning service di salah satu pre school di Setagaya, dekat Yokohama (yang berarti sangat jauh dari tempat saya disini, kira2 2 jam sekali jalan dan 3x ganti kereta).

pre school ini pre school berbahasa inggris, jadi saya juga diperintah dalam bahasa inggris. saya disuruh bebersih selama 3 jam dan langsung diberi uang begitu pulang. gaji pertama saya : 4000yen. alhamdulillah.

hari berikutnya lamaran saya dapat jawaban lagi. kali ini oleh sebuah restoran di Ginza. dengan semangat saya menjelalajah tokyo sendirian dan pergi ke ginza untuk interview. dan saya kaget pas tahu bahwa ternyata tempat tersebut bukan restoran, tapi bar haha… dan jam kerjanya pun dr jam 6 sore sampe 6 pagi. kriuk. tapi saya waktu itu ngga mikir apa2 dan coba2 interview aja. dan alhamdulillah ngga diterima. hehe.

untungnya saya masih ada kerja jadi cleaning service itu, biar seminggu sekali tp lumayanlah drpd ga ada.

selain mengusahakan di craigslist, saya juga sibuk mencari di majalah town work. majalah ini adalah majalah gratis yang isinya informasi lowongan pekerjaan. tersedia hampir di semua stasiun.

disana, saya banyak menemukan lowongan kerja, yg membuat saya banyak menelpon dan mengajukan kerja sambilan, dan banyak diantaranya saya langsung ditolak, banyak juga yang saya boleh datang untuk interview.

saya pernah nelpon ke seven eleven, kemudian saya dipanggil interview. setelah nyasar, saya nanya ke orang jepang yang kebetulan lewat dan si bapak2 itu dengan baik hati langsung mengantarkan saya ke tempatnya!!!!! dan karena saya telat sejam dr seharusnya, bapak itu lsg bicara dengan manager, memohonkan izin untuk saya dan bilang saya terlambat karena dia salah nunjukin jalan. baik banget ga sih? subhanalloh.

tapi tetep aja sih saya ga diterima karena bahasa saya.

saya juga pernah nelepon ke salah satu restoran steak di shibuya, dan dipanggil interview. sama, karena bahasa ga diterima.

selama perjuangan saya mencari kerja sambilan yang bener2 settled, alhamduliillah saya diterima kerja di kampus saya untuk menjadi asisten dosen di kelas esp di college of business. kelas ini untuk mahasiswa jepang dan menggunakan bahasa inggris. sifatnya diskusi, jadi sang dosen beserta asistennya memfasilitasi para mahasiswa untuk berdiskusi. saya kerja 3 jam seminggu dan dibayar 22.500 sebulan. alhamdulillah.

karena kerja saya di kampus belum cukup untuk menghidupi saya dan saya dipecat dari menjadi cleaning service karena kerja saya ga bersih, saya masih belum bisa tidur tenang dan masih tetap berusaha mencari kerja sambilan. kali ini saya mulai bergerilya di restoran indonesia.

saya telponin banyak restoran indonesia, dan alhamdulillah saya dipanggil interview di restoran cabe, di meguro. berangkatlah saya untuk interview ke meguro yang letaknya sekitar 1 jam dr tempat saya.

saya datang ke meguro dengan harapan tinggi, karena itu restoran indonesia jd saya yakin banget saya bakal diterima. pas saya di interview managernya ternyata saya ditolak karena lagi2 masalah bahasa… ckckck. dan saya langsung menangis di tempat hahahaha.. habis saya sedih banget sih, saya udah super takut ngga bisa bertahan hidup di Jepang. karena saya nangis si managernya kesian dan saya diongkosin pulang (plus dikasi jajanan..) fufuu… akhirnya saya pulang dengan hati sedih dan usaha menguatkan diri.

setelah perjuangan lama dan panjang, akhirnya saya dipertemukan dengan tempat baito saya yang sekarang. ceritanya unyu juga tuh. jadi saya ikutan pengajian orang Indonesia di mesjid okachimachi, disana saya dipertemukan lagi dengan mbak farida yang satu pesawat sama saya saat berangkat (kami bertemu di narita).  mbak farida yang tahu soal saya sedang mencari baito kemudian cerita soal lowongan kerja di toko  Indonesia yang lokasinya tidak jauh dr kampus saya. sepulang darisana saya telpon kesana, dipanggil interview dan alhamdulillah diterima kerja disana.

bos saya sangatlah baik, meskipun beliau bukan orang Indonesia. saya bersyukur sekali ia tetap bertahan mempekerjakan saya meskipun saya awal2nya kerjanya kurang becus dan banyak sekali melakukan kesalahan. sampai sekarang pun saya alhamdulillah bisa mencukupi kehidupan saya sehari2 dengan bekerja di toko tersebut. saya belajar banyak, bertemu banyak orang Indonesia, bisa berbahasa jepang dengan lebih baik, dan jadi lebih fit karena ‘olahraga’ di toko. meskipun saya jadi tidak bisa sering keluar karena weekend saya dipakai kerja tapi saya tidak pernah menyesalinya. saya senang, saya bisa hidup mandiri tanpa bantuan dana dari keluarga lagi. biarpun berat tapi saya menjalani semua dengan senang hati. saya merasa, semua yang terjadi telah mendewasakan saya dan insya Alloh akan menjadikan saya orang yang lebih baik.

pas baito

22 thoughts on “tentang saya dan kerja sambilan (arubaito) di Jepang

  1. Halo mbak Farah..
    Tadinya baca artikel di GNFI tentang seminar di TOKODAI. terus ada account twitternya, dari twitter nemu blog ini..kok kayaknya si mbak ini pernah liat.. dan ternyata bener..ini mbaknya yang Baito di Toko Indonesia di Okubo..

    Salam dari Niigata..
    Nandi

  2. assalamualaikum mba saya baca pengalaman mbak begitu menarik saya jadi ingin berpetualang seperti itu di tokyo sini.. kebetulan sama bahasa saya pun masih belum bagus banget kalo boleh sharing tolong dong mbak bales lewat email saya ryanpermataapple@gmail.com

  3. halo, salam kenal mbak farah ^^
    mbak saya sekarang seorang pelajar smp kelas9. sma nanti saya sudah mau berangkat study ke jepang tepatnya di Kashima Gakuen, Ibaraki.
    alhamdulillah persiapan saya selama 1 tahun sudah matang dari bahasa, pengetahuan kebudayaan tentang jepang. tapi mbak saya butuh Informasi mengenai kerja parttime job untuk pelajar sma di daerah Ibaraki sono. =_=
    ada nggak? pekerjaan apa aja mbk? asal halal lho ya. >>
    Replay ya Mbak aku butuh nii @_@

  4. Saya jadi terharu ka(╥╯θ╰╥), ga kebayang kalo saya bisa seperti kaka dapet beasiswa ke jepang dan hidup mandiri di sana. Cerita kaka itu memang impian saya sejak smp sampai sekarang. Mendengar cerita kaka saya jadi makin termotivasi untuk bisa sekolah di negeri sakura ^^

  5. Assalamu’alaikum Mbak Farah..kebetulan nama saya juga Fitri (lho, apa hubungannya?)..
    saya sudah baca blog Mbak, ternyata menarik, saya suka. Saat ini saya juga sedang nyari2 info tentang kerja di jepang, karena saya ingin pengalaman baru. selain itu, setiap kali lihat film atau drama jepang, kayaknya tempat tinggalnya sangat nyaman sedikit polusi. Dan kebetulan saya nemu blog ini. Kalau boleh sharing, tolong kirim pesan ke email saya kzkeinze@gmail.com . Ada yang ingin saya tanyakan yang pasti tentang hidup di sana.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  6. Asslam farah, kenalkan komala, farah aq baru dateng minggu lalu. Sama seperti postingan farah, lg butuh baito. Farah punya info ga ya?

    Aq uda coba di craiglist cuma bru ad 1 jawaban dan itu tidak dy butuh yg lebih dri setahun tinggal.><

    Oiya aq di yoyogi uehara. salam kenal.^^

  7. Salam ka farah, kalo boleh tau kaka pake beasiswa apa? Benarkah ada beasiswa yg melarang untk bekerja sambilan? Beasiswa Apakah itu? Trmksih ka 🙂 smg aku bisa sekolah di jepang spt kaka 🙂

  8. Hai mbak farah, thx ya buat artikelnya. Sangat memberi harapan. Hihi.. saya bulan juni ini rencana brgkt ke jepang. Ceritanya nekat. Dgn modal yg ada brgkt aja sekolah bahasa dulu. Semoga semangat mbak farah bisa saya pakai juga nanti disana. Gambatte!

  9. Wahh 😊
    Terima kasih artikelnya ya mbakmbak farah 😂
    Rencananya pengen univ di jepang lewat beasiswa mitsui bussan walupun gak tau diterima atau enggak, kira² uang bulanan 145.000 yen/month itu cukup nggak untuk live cost nya?

  10. Assalamualaikum mb farah.. Saya yenny. Salam kenal. Mba, sy ini lg di jepang. Tepatnya di okazaki shi, pgn sharing2nya mb, soalnya sy mirip kondisinya dg mb, pake jilbab, org asing dan bahasa jepang minim bgt. Klo mb berkenan bales di email sy y. Ini alamatnya, yeyemdj@gmail.com
    Mksh mb sblmnya.
    Wassalamualaikum

Leave a reply to alinda Cancel reply